Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat sejak 18 Agustus 1945. Secara resmi dalam urutan sejarah kepresidenan Indonesia, tidak ada Presiden sebelum Soekarno. Beliau adalah Proklamator dan pemimpin pertama negara ini.
Namun, terdapat beberapa tokoh yang pernah menduduki jabatan sebagai Penjabat Presiden atau Ketua Pemerintahan Darurat di masa-masa genting setelah kemerdekaan sebelum Soekarno secara resmi digantikan oleh Soeharto. Dua tokoh utama yang sering disebut dalam konteks ini adalah:
1. Sjafruddin Prawiranegara sebagai Ketua PDRI
Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer Belanda II pada Desember 1948 dan berhasil menangkap Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta di Yogyakarta, situasi politik Indonesia berada dalam keadaan sangat genting.
Pemerintahan Darurat: Sesuai mandat yang telah disiapkan, Sjafruddin Prawiranegara yang saat itu berada di Sumatera ditunjuk untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi.
Peran: Sjafruddin Prawiranegara menjabat sebagai Ketua PDRI (sering dianggap setara dengan jabatan Presiden dalam kondisi darurat) dari 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949.
Pengembalian Jabatan: Setelah Soekarno dan Hatta dibebaskan dan situasi memungkinkan, Sjafruddin mengembalikan mandat kepemimpinan kepada Presiden Soekarno.
2. Mr. Assaat sebagai Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI
Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949, Indonesia berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). Presiden Soekarno menjabat sebagai Presiden RIS. Sementara itu, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang merupakan bagian dari RIS juga masih ada, dengan ibukota di Yogyakarta.
Penjabat Sementara: Mr. Assaat Datuk Mudo diangkat menjadi Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI (untuk wilayah NKRI, bukan RIS) pada 27 Desember 1949 hingga 15 Agustus 1950.
Konteks: Mr. Assaat bertindak sebagai pelaksana tugas kepresidenan di wilayah RI (Yogyakarta) selagi Soekarno menjabat sebagai Presiden RIS di Jakarta.
Pengembalian Jabatan: Jabatan ini berakhir ketika RIS dibubarkan dan Indonesia kembali menjadi NKRI pada 17 Agustus 1950, dengan Soekarno kembali menjadi Presiden RI.
Meskipun peran kedua tokoh ini sangat vital dalam menjaga kelangsungan negara, terutama Sjafruddin yang menyelamatkan republik di masa darurat, Ir. Soekarno tetap diakui secara resmi sebagai Presiden pertama yang memproklamasikan dan memimpin Indonesia sejak awal kemerdekaan.

0 Komentar