Breaking News

Fluktuasi Harga Pangan dan Energi Bersubsidi: Elpiji 3 Kg, Bawang Merah, dan Cabai di Tengah Tekanan Global



Jakarta, 27 Oktober 2025 – Harga komoditas pangan pokok dan energi bersubsidi di tingkat konsumen Indonesia terus menunjukkan dinamika yang tinggi. Harga gas Elpiji 3 Kg, meskipun disubsidi, dilaporkan masih dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di banyak pengecer, sementara komoditas pangan seperti bawang merah dan cabai mengalami fluktuasi harga mingguan yang signifikan.


1. Elpiji 3 Kg: Subsidi Besar di Tengah Kenaikan Harga Pengecer

Meskipun Pemerintah menjaga Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3 Kg di tingkat pangkalan resmi Pertamina, harga di tingkat pengecer dan warung masih jauh lebih tinggi. Laporan terbaru menunjukkan harga jual di pengecer berkisar antara Rp20.000 hingga Rp22.000 per tabung, bahkan bisa lebih tinggi di beberapa daerah terpencil, melebihi HET yang ditetapkan.

Kesenjangan harga ini menjadi sorotan utama. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah berulang kali menegaskan bahwa harga keekonomian (harga tanpa subsidi) dari satu tabung Elpiji 3 Kg saat ini sebenarnya mencapai sekitar Rp42.750. Besarnya perbedaan ini menggarisbawahi upaya keras dan besarnya anggaran subsidi yang digelontorkan untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, upaya penataan ulang distribusi, termasuk peningkatan status pengecer menjadi sub-pangkalan, diharapkan dapat menekan disparitas harga di lapangan.


2. Komoditas Pangan: Bawang Merah dan Cabai di Bawah Pengawasan Ketat

Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga dua komoditas penyumbang inflasi utama, yaitu bawang merah dan cabai, terus dipantau intensif.

  • Bawang Merah: Harga rata-rata nasional bawang merah berada di kisaran Rp37.000 hingga Rp38.700 per kilogram (kg) dalam beberapa pekan terakhir. Meskipun Indonesia dikenal sebagai produsen besar, harga ini dianggap cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga petani di beberapa negara Asia lainnya.

  • Cabai: Harga cabai rawit merah menunjukkan volatilitas, dengan harga rata-rata berkisar di Rp39.200 hingga Rp42.300 per kg, sementara cabai merah keriting berada di kisaran Rp48.000 per kg. Fluktuasi ini sebagian besar dipicu oleh faktor musim, tantangan distribusi, serta biaya logistik yang masih tinggi.


3. Perbandingan Global: Tantangan Menjaga Keterjangkauan Pangan

Secara umum, harga pangan di Indonesia, khususnya untuk komoditas seperti beras, diakui Bank Dunia 20% lebih mahal dibandingkan rata-rata pasar global, bahkan termasuk tertinggi di ASEAN. Namun, untuk beberapa komoditas seperti gula dan minyak goreng, Indonesia relatif lebih kompetitif dibandingkan negara-negara tetangga.

Tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah menjaga stabilitas pasokan dan efisiensi rantai distribusi. Harga yang tidak stabil di dalam negeri seringkali menjadi isu domestik yang harus diatasi, terlepas dari pergerakan harga komoditas global.

Pengawasan ketat terhadap rantai pasok dan kebijakan subsidi yang tepat sasaran, khususnya untuk Elpiji 3 Kg, menjadi kunci bagi Pemerintah untuk melindungi masyarakat dari gejolak harga yang dipicu oleh tekanan biaya impor dan tantangan distribusi domestik.

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close