Breaking News

Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Tarakan



Hutan Mangrove Tarakan, yang secara resmi dikenal sebagai Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB), adalah destinasi wisata alam sekaligus kawasan konservasi yang unik di Provinsi Kalimantan Utara. Kawasan seluas sekitar 21 hingga 22 hektar ini memiliki keistimewaan luar biasa: ia terletak tepat di jantung Kota Tarakan, di Jalan Gajah Mada, berdekatan dengan pusat perbelanjaan dan pusat keramaian kota.

Dua Daya Tarik Utama:

  1. Habitat Bekantan: KKMB merupakan rumah bagi populasi Bekantan (Nasalis larvatus), primata endemik Pulau Kalimantan yang tergolong langka. Dijuluki "Monyet Belanda" karena hidungnya yang panjang dan besar, Bekantan hidup bebas di rimbunnya pohon bakau. Pengunjung dapat mengamati tingkah laku satwa pemalu ini, terutama saat mereka turun untuk mencari makan.

  2. Ekosistem Mangrove: Hutan ini didominasi oleh berbagai jenis mangrove, termasuk bakau (Rhizophora), api-api (Avicennia), dan nipah. Ekosistem ini berfungsi vital sebagai paru-paru Kota Tarakan, penyerapan karbon biru, dan benteng alami yang melindungi pantai dari abrasi, badai, dan gempuran gelombang.

Pengalaman Wisata:

Untuk menjelajahi keasrian hutan ini, pengunjung akan berjalan di atas jembatan kayu ulin yang kokoh, memungkinkan mereka untuk menikmati suasana yang sejuk dan rindang tanpa merusak ekosistem di bawahnya. Selain melihat Bekantan, pengunjung juga dapat menemukan beragam fauna lain seperti kadal, tupai, dan berbagai jenis burung.

KKMB tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga berfungsi sebagai laboratorium alam bagi penelitian dan pendidikan, menjadikannya salah satu ikon konservasi yang paling mudah diakses di Indonesia.

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close