Breaking News

Labuan Bajo Terus Bertransformasi: Infrastruktur Pariwisata Dikebut, Dorong Ekonomi Regional



LABUAN BAJO, (tanggal hari ini) – Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, terus menunjukkan geliat transformasinya sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Pemerintah pusat dan daerah secara sinergis menggenjot pembangunan infrastruktur krusial, tidak hanya untuk menopang kunjungan wisata ke Taman Nasional Komodo, tetapi juga untuk mengangkat perekonomian wilayah di sekitarnya.

Percepatan pembangunan di Labuan Bajo berfokus pada tiga aspek utama: Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi (3A).

Fokus Utama Pembangunan:

  1. Aksesibilitas dan Konektivitas:

    • Bandara Komodo telah diperluas dan terus diupayakan perpanjangan runway-nya agar mampu didarati pesawat berbadan lebar (wide body), memastikan akses udara yang lebih mudah bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

    • Pembangunan Dermaga Pendukung Travel Pattern di Pelabuhan Wae Kelambu juga dikebut untuk memfasilitasi pergerakan wisatawan yang lebih aman dan nyaman antar pulau.

  2. Penataan Kawasan dan Amenitas:

    • Penataan kawasan dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengembangan Waterfront Labuan Bajo yang melibatkan lima zona.

    • Di Taman Nasional Komodo, khususnya di Pulau Rinca (Loh Buaya), penataan fasilitas seperti museum, kafe, dan klinik telah dilakukan. Pulau Rinca difokuskan sebagai objek wisata untuk melihat Komodo, sementara Pulau Komodo dan Pulau Padar lebih diarahkan untuk konservasi.

  3. Dukungan Dasar dan Keberlanjutan:

    • Isu vital seperti pengelolaan sampah dan ketersediaan air baku menjadi perhatian serius. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wae Mese II misalnya, telah diselesaikan untuk menjamin kebutuhan air bersih di Labuan Bajo.

    • Dalam Forum Koordinasi Pembangunan Wilayah Berbasis Tata Ruang, muncul dorongan kuat agar Labuan Bajo tidak maju sendiri. Konsep aglomerasi diusung, di mana kabupaten-kabupaten di Flores Utara didorong menjadi lumbung pangan dan penopang ekonomi Labuan Bajo, mengingat pasokan kebutuhan dasar seperti telur masih banyak diimpor dari pulau lain.

Meningkatkan Kunjungan dan PAD:

Berbagai upaya ini terbukti telah memberikan dampak positif, terutama pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat yang dilaporkan mengalami peningkatan signifikan.

Meski demikian, pelaku pariwisata dan pemerintah daerah terus diingatkan untuk menjaga kualitas layanan, menjamin keamanan wisatawan, serta memastikan pembangunan yang dilakukan selaras dengan tata ruang demi pariwisata yang berkelanjutan. Transformasi Labuan Bajo diharapkan tidak hanya menjadikannya destinasi wisata kelas dunia, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia bagian timur.

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close