Breaking News

Pantai Air Manis Padang: Pesona Legenda Anak Durhaka dan Kontroversi Keaslian Batu Malin Kundang



PADANG,  Pantai Air Manis di Kota Padang, Sumatera Barat, terus menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Bukan hanya karena keindahan pantainya, tetapi juga karena keberadaan ikon legendaris: Batu Malin Kundang.

Batu karang yang terletak di bibir pantai ini digambarkan menyerupai sosok manusia yang sedang bersujud, sebuah visualisasi yang kuat dari cerita rakyat Minangkabau tentang Malin Kundang, anak durhaka yang dikutuk oleh ibunya menjadi batu. Di sekelilingnya, terdapat pula formasi batu yang dipercaya sebagai puing-puing kapalnya yang hancur diterjang badai.

"Setiap kali berkunjung ke Padang, rasanya tidak lengkap kalau tidak melihat langsung batu Malin Kundang," ujar [Nama Wisatawan], salah satu pengunjung asal Jakarta. "Ceritanya sudah melegenda, dan melihat wujud batunya membuat kita merenung tentang pentingnya berbakti kepada orang tua."

Fakta dan Kontroversi di Balik Ikon Wisata

Meskipun kisah kutukan tersebut menjadi inti dari daya tarik batu ini, pihak pengelola wisata dan budayawan setempat tidak menampik adanya fakta sejarah di baliknya. Berdasarkan catatan, formasi batu yang menyerupai manusia bersujud yang menjadi pusat perhatian saat ini bukanlah hasil kutukan mistis, melainkan sebuah relief buatan manusia.

Relief tersebut diketahui dikerjakan pada era tahun 1980-an oleh seniman lokal, Dasril Bayras dan Ibenzani Usman. Tujuannya adalah untuk secara visual mengabadikan legenda populer tersebut dan menjadikannya titik fokus destinasi wisata.

Meski demikian, kontroversi mengenai keaslian ini tidak menyurutkan animo pengunjung. Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, [ Rajuli], menyatakan bahwa Batu Malin Kundang memiliki nilai edukasi moral yang tinggi.

"Entah itu batu alam yang terbentuk secara alami atau relief buatan, yang terpenting adalah pesan moral yang terkandung dalam legenda Malin Kundang tetap hidup," jelas [ Rajuli]. "Ini adalah pengingat bagi setiap anak tentang konsekuensi dari durhaka."

Dengan latar belakang Pantai Air Manis yang indah, Batu Malin Kundang tak hanya menawarkan pemandangan eksotis, tetapi juga menyelami warisan budaya dan kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun di Ranah Minang. Pengunjung diimbau untuk menjaga kebersihan dan kelestarian situs ini sebagai bagian dari kekayaan sejarah Indonesia.

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close